KOMPAS.TV - Situasi tegang saat pengunjuk rasa berhasil masuk ke kompleks parlemen DPR RI, sementara pihak kepolisian berusaha membubarkan mereka dengan gas air mata dan meriam air (Water Cannon). <br /> <br />Sebelumnya, dilaporkan sekitar 3.000 petugas polisi ditugaskan untuk menjaga keamanan selama aksi unjuk rasa tolak RUU Pilkada, Kamis (22/8). <br /> <br />Di beberapa daerah, seperti Semarang di Jawa Tengah; demonstrasi berakhir dengan kericuhan. <br /> <br />Sementara itu, dalam 24 jam terakhir, frasa Peringatan Darurat Indonesia menjadi "trending" di media sosial. <br /> <br />Baca Juga Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco soal RUU Pilkada Batal: Diketok, Yang Berlaku Adalah Hasil Putusan MK di https://www.kompas.tv/video/532768/wakil-ketua-dpr-sufmi-dasco-soal-ruu-pilkada-batal-diketok-yang-berlaku-adalah-hasil-putusan-mk <br /> <br />#tolakruupilkada #ruupilkada #gedungdpr <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/532770/breaking-news-ini-cara-polisi-bubarkan-paksa-pendemo-tolak-ruu-pilkada-di-sekitar-gedung-dpr
